Ada beberapa jenis garis istimewa pada segitiga yang dikenal secara umum. Beberapa diantaranya dibahas sebagai berikut:
Sebuah garis pada segitiga dikatakan sebagai garis bagi sudut bila garis tersebut menghubungkan suatu titik sudut pada segitiga dengan sisi dedepanya dan membagi sudutnya sama besar.
|
|
Garis CD adalah garis bagi $\bigtriangleup ABC$. Garis ini membagi sudut $\angle ACB$ menjadi dua sama besar sehingga $\angle ACD =\angle DCB$.
|
Bukti:
|
|
Perhatikan gambar di samping. Garis CD dan AE saling sejajar. Garis AC dan BE memotong garis CD dan AE. Maka berdasarkan sifat-sifat sudut pada sebuah garis yang memotong 2 buah garis yang sejajar, jelas bahwa $\angle ACD = \angle CAE = \angle AEC$. Akibatnya segitiga ACE adalah segitiga sama kaki. Dengan demikian EC = AC. Kemudian, berdasarkan sifat kesebangunan diperoleh: $\displaystyle \frac{AD}{DB}=\frac{EC}{BC}$ |
dari teorema garis bagi pada bagian 1 diperoleh
$\displaystyle \frac{AD}{BD}=\frac{AC}{BC}$ $\Leftrightarrow$ $\displaystyle BD =\frac{AD.BC}{AC}$ ............ persamaan 1
dengan mensubtitusikan persamaan terakhir kedalam teorema Stewart maka diperoleh:
Stewart theorem
$\displaystyle CD^2 =\frac{BD.AC^2+AD.BC^2-AB.AD.BD}{AB}$
dengan mensubtitusikan persamaan 1 ke dalam teorema Stewart, maka diperoleh:
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle CD^2 =\frac{\frac{AD.BC}{AC}.AC^2+AD.BC^2-AB.AD.BD}{AB}$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle CD^2 =\frac{(AD.BC).AC+(AD.BC).BC-AB.AD.BD}{AB}$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle CD^2 =\frac{(AD.BC).(AC+.BC)-AB.AD.BD}{AB}$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle CD^2 =\frac{(AD.BC).AB-AB.AD.BD}{AB}$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle CD^2 =\frac{AB.((AD.BC)-.(AD.BD)}{AB}$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle CD^2 =(AD.BC)-.(AD.BD)$
Dengan demikian telah terbukti seluruh teorema mengenai garis bagi sudut.
B. Garis berat
Garis berat adalah garis yang menghubungkan salah satu sudut pada sebuah segitiga dengan sisi yang berada dihadapannya dan membagi dua panjang sisi tersebut sama besar. Apollonius, seorang matematikawan Yunani mulai memperkenalkan terkait dengan hubungan antara garis berat dengan sisi-sisi pada segitiga Hasil analisisnya kemudian terkenal dengan nama teorema Apollonius. Dalam perkembangannya, konsep mengenai garis berat itu sendiri melahirkan beberapa teorema sebagai berikut:
|
Andaikan D, E, dan F berturut-turut merupakan titik tengah dari BC, CA dan AB. Titik G merupakan titik potong garis AD, BE dan CF. Maka
|
karena $BD = CD \Leftrightarrow BC = 2 CD$ , dan $\displaystyle AF=FB \Leftrightarrow=\frac {AF}{FB}=1$, maka dari teorema Melaneus diperoleh
$\displaystyle \frac {DG}{AG}\times\frac{AF}{FB}\times \frac{BC}{CD}=1$ $_{(Melaneus -theorem)}$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle \frac {DG}{AG}\times1\times \frac{2CD}{CD}=1$
Teorema bagian ke dua dari garis berat sebenarnya merupakan perluasan dari teorema Apollonius. K
Karena $BC = 2 BD$, maka berdasarkan teorema Apollonius, diperoleh
$AB^2+AC^2=2(AD^2+BD^2)$ $_{Apellonius-theorem)}$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle \frac{1}{2}.AB^2+\frac {1}{2}.AC^2=AD^2+\left ( \frac{1}{2}BD \right)^2 $
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle AD^2=\frac{1}{2}.AB^2+\frac {1}{2}.AC^2-\frac{1}{4}BD ^2 $
C. Garis Tinggi
Garis tinggi adalah garis yang ditarik dari titik sudut pada segitiga ke sisi dihadapannya secara tegak lurus.
Garis BE, AD dan CF merupakan garis tinggi pada segitiga ABC, Pada segitiga ABC ini, berlaku hubungan berikut:
|
|
Bukti
Untuk membuktikan teorema bagian 1 pada garis tinggi, cukup dengan menggunakan konsep luas segitiga dimana masing-masing sisi dianggap sebagaia alasi dari garis tingginya.
Luas $\bigtriangleup ABC$ = Luas $\bigtriangleup ABC$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle \frac {1}{2} AB. CF = \frac {1}{2} BC. AD$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle AB. CF = BC. AD$ $\Leftrightarrow$ $\displaystyle CF:AD = \frac {1}{AB}:\frac {1}{BC}$
Luas $\bigtriangleup ABC$ = Luas $\bigtriangleup ABC$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle \frac {1}{2} AB. CF = \frac {1}{2} AC. BE$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle AB. CF = AC. BE$ $\Leftrightarrow$ $\displaystyle CF:BE = \frac {1}{AB}:\frac {1}{BE}$
$\Leftrightarrow$ $\displaystyle AD:CF:BE =\frac{1}{BC}: \frac {1}{AB}:\frac {1}{BE}$
Untuk bagian kedua dari teorema tentang garis tinggi ini, pembuktiannya dapat menggunakan perhitungan luas segitiga jika diketahui kelilingnya, Penjelasan mengenai bagaimana menentukan luas segitiga ABC bisa dilihat di tautan sebelumnya atau klik di sini. $\Leftarrow$
Pada kasus segitiga ABC seperti gambar di atas, maka jelas AD adalah garis tinggi dan BC sebagai alasnya. Dengan demikian Luas $_{\bigtriangleup ABC} =\displaystyle \frac {1}{2} BC. AD$ dan Luas$_{\bigtriangleup ABC}= \sqrt {S(S-BC)(S-AC)(S-AB)}$ maka jelas
$\displaystyle \frac {1}{2} BC. AD$ == \sqrt {S(S-BC)(S-AC)(S-AB)}$
$\Leftrightarrow$ $ \displaystyle AD =\frac {2.\sqrt {S(S-BC)(S-AC)(S-AB)}}{BC}$
Materi lain berkenaan dengan segitiga dapat dilihat di link berikut ini
- Cara menentukan luas segitiga dengan menggunakan konsep trigonometri
- Teorema Meleneus dan Ceva
- Teorema garis berat menurut Apollonius
- Garis istemewa pada segitiga beserta pembuktian teoremanya
- Teorema Stewart dan pembuktiannya



No comments:
Post a Comment